Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Senin, 07 November 2016
Setelah itu langsung menuju ke titik selanjutnya, yaitu rel kereta api di kawasan Beran, Sleman. Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu mengakui, kedatangannya ke lokasi untuk meninjau rel berkaitan dengan rencana mengaktifkan kembali jalur rel tersebut.
Titik rel yang ditinjau tersebut berada sekira 100 meter sisi Barat laut Stasiun Tugu Kota Jogja. Kedatangan Menteri dan rombongan dengan ekstra singkat itu tidak lebih dari lima menit, Budi sempat melihat-lihat sejumlah titik rel lawas tersebut. Kemudian Perusahaan Jawatan Kereta Api, sekarang PT KAI menutup jalur ini pada tahun 1976.
Menhub Budi Karya Sumadi didampingi sejumlah pejabat Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub serta Pejabat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI DIY tiba di kawasan rel kereta Jalan Tentara Pelajar, Pingit Kidul, sekira pukul 15.45 WIB. “Mau re-aktivasi (rel Yogya-Magelang),” ujarnya singkat kepada wartawan, seperti dikutip dari Harianjogja.com, Selasa (8/11/2016).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi sinyal untuk mengaktifkan kembali rel kereta api yang menghubungkan Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah (Jateng). Di lokasi tersebut, ada rel kereta yang masih terlihat membujur dari arah Utara ke Selatan, meski beberapa titik sudah tertutup tanah dan trotoar. Sinyal positif tersebut terlihat dalam kunjungan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi yang meninjau keberadaan jalur rel lawas Yogya-Magelang di kawasan Jalan Tentara Pelajar, Pingit Kidul, Kelurahan Bumijo, Jetis Kota, Kota Yogya, Senin 7 November 2016, sore.
Sebagai informasi, jalur kereta api yang menghubungkan Yogya-Magelang dalam sejarahnya terhubung antara Stasiun Tugu Jogja dan Stasiun Secang, Magelang. Jalur ini dibangun oleh Nederland Indiscje Spoorweg Maarscappij (NIS), mulai tahun 1898 dan selesai pada 1905.
16 Bus Mayasari Terbakar di Pool Bekasi | PT. Solid Gold Berjangka Pusat
Api baru dapat dipadamkan pada pukul 03.30, setelah sepuluh unit pemadam kebakaran datang ke lokasi. Sebanyak 16 bus Mayasari Bakti hangus akibat kebakaran hebat di pool Depo C, Kelurahan Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa dini hari, 8 November 2016.
"Tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian mencapai miliaran rupiah," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Metro Bekasi, Ajun Komisaris Polisi Kunto Bagus, kepada wartawan pada Selasa pagi. Para saksi yang melihatnya berusaha memadamkan api bersama sejumlah sopir dan kernet yang masih ada di lokasi. Namun usaha mereka gagal karena api menyambar ke bus lain.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran itu meski para saksi menyebut berawal dari korsleting listrik dari sebuah bus. Polisi telah memeriksa empat orang yang menjadi saksi peristiwa kebakaran itu. Para saksi mengakui percikan api muncul dari salah satu bus 9A, jurusan Bekasi-Pasar Senen, yang diparkir di depo itu.
Kebakaran itu dilaporkan terjadi pada pukul 02.00 WIB. Dugaan sementara, kebakaran itu akibat korsleting listrik dari salah satu bus yang diparkir di lokasi. "Kasusnya masih ditangani petugas Satreskrim (Satuan Reserse dan Kriminal) Polres Metro Bekasi guna memastikan penyebab pasti kebakaran itu," katanya.
Plt sebut pengolahan manual bikin sampah menggunung di Bantargebang | PT. Solid Gold Berjangka Pusat
Selain itu, peralatan yang digunakan juga masih seadanya dan belum memadai. Dia ditemani Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi serta jajarannya. Beberapa pekerjaan masih dilakukan secara manual. Setibanya di sana, pria yang akrab disapa Soni itu menilai Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang masih dikelola sangat tradisional.
"Ini memang masih manual semua nih. Yang ideal memang Intermediate Treatment Facility (ITF), bagaimana mengubah sampah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS). Kalau ini masih tradisi lama, masih sangat tradisional. Lihat tuh gunung sampahnya seperti itu," kata Sumarsono di lokasi, Selasa (08/11). Menurut Soni,, hal ini terjadi karena adanya transisi yang sebelumnya dikelola oleh swasta dan sekarang diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Kami sekarang hanya mampu mengoperasikan 20 peralatan, padahal idealnya 60. Bayangkan saja apa enggak terhambat truk itu? Wajar jika ada sopir truk yang mengeluh antre berjam-jam," bebernya. Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, meninjau lokasi Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (PTSP) Bantargebang.