Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Minggu, 20 November 2016
Pemilik kapal diancam dengan pasal 142 juncto pasal 91 ayat (1) Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan. Kapal dengan anak buah kapal 12 orang itu kemudian dibawa ke Pelabuhan Batu Ampar, Batam untuk penyelidikan lebih lanjut. Kasus selanjutnya dilimpahkan ke Baharkam Polri.
Saat dihentikan, nakhoda mengaku berlayar dari Singapura menuju Pulau Moro, Batam. Pemeriksaan dilakukan karena ada kecurigaan kapal itu membawa barang selundupan. Saat itu dibongkar jaringan penyelundupan mobil bekas.
"Setelah diperiksa, kapal itu memuat barang tidak sesuai dokumen berupa gula pasir 330 karung masing-masing berisi 50 kg, jumlah total 16 ton," kata Chairul seperti diberitakan Detikcom. Sebelum pengungkapan ini, kepolisian juga mengungkap upaya penyelundupan dari Singapura beberapa waktu lalu.
Direktur Kepolisian Air Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Brigadir Jenderal M Chairul Noor mengatakan, adanya upaya penyelundupan itu bermula dari kegiatan patroli Polda Kepri, Sabtu (19/11) lalu. Saat itu petugas melihat Kapal Motor Sukses Abadi tengah berlayar.
Dari kapal yang diamankan, polisi mengamankan satu unit Mercedez Benz, satu unit Mini Cooper warna silver, satu unit Honda Odysey, dan satu unit Honda Civic. Polisi menggagalkan upaya penyelundupan 16 ton gula pasir asal Singapura di Perairan Batam, Kepulauan Riau.
Berkas Kasus Pungli di Kemenhub Dilimpahkan ke Kejaksaan | PT. Solid Gold Berjangka
Modus operandi yang dilakukan oknum PNS tersebut yakni dengan memperlambat birokrasi dalam pelayanan kepada pemohon. Perlambatan pelayanan membuat masyarakat terpaksa memberikan sejumlah uang agar proses tersebut dipercepat.
"Kasus Kemenhub baru tahap 1 dan masih dalam penelitian JPU (Jaksa Penuntut Umum)," terang Kasubdit Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ferdy Irawan, Senin (21/11). Penyidikan kasus pungutan liar (pungli) di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan segera rampung.
"Berkas di-split jadi tiga, sehingga masing-masing tersangka bersaksi untuk tersangka lainnya," imbuhnya. Penyidik sudah melimpahkan berkas tiga orang tersangka oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke Kejaksaan Tinggi DKI.
Berkas tersangka Endang dan Abdul diserahkan ke kejaksaan pada 31 Oktober lalu. Sementara berkas tersangka Meizy diserahkan pada 14 November. Ferdy mengatakan, berkas ketiga tersangka oknum PNS di Ditjen Hubla Kemenhub dipisah. Ketiga berkas tersangka yakni Meizy Syelfiana, Endang dan Abdul Rohman.
Para tersangka dijerat dengan pasal 5 ayat (1) huruf a dan b, pasal 5 ayat (2), dan atau paslal 11 dan atau pasal 12 huruf a dan b dan atau pasal 13 UU RI No.20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sebelumnya tim gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait pungli di Dirjen Hubla Kemenhub, Selasa (11/10). Selain Meizy, polisi juga menangkap 2 oknum PNS Kemenhub lainnya yang diduga terlibat pungli, yakni Endang dan Abdul.
Jokowi Jalan-jalan ke Mal dan Kepastian Kondisi Negara Aman | PT. Solid Gold Berjangka
"Jadi sekali lagi saya mengklarifikasi, bahwa situasi keamanan Indonesia dalam kondusif, tidak perlu terpengaruh dengan ajakan-ajakan atau, hoax hoax yang menyatakan rush pengambilan uang di Bank dan lain-lain. Itu tidak benar," sambung Tito.
"Dan kita tidak menginginkan kita terpecah belah gara-gara perbedaan politik. Itu harganya sangat mahal," ujar Jokowi saat bertemu dengan Prabowo di Istana Merdeka pada Kamis (17/11) siang. Kembali ke pernyataan Tito, Jokowi dalam kesempatan sebelumnya juga telah memastikan situasi negara tetap kondusif. Sang kepala negara telah menemui para tokoh agama dan tokoh politik untuk memastikan negara tidak terpecah belah.
Mengenakan kemeja putih yang menjadi ciri khasnya, Jokowi berjalan-jalan dan sempat mampir ke toko buku. Keberadaan Jokowi di mal itu tak masuk dalam agenda resminya. Jokowi bikin heboh pengunjung yang menjumpainya. Mereka saling berebut untuk meminta foto bersama atau sekedar mengabadikan kehadiran Jokowi dari jauh.
Tito menanggapi aneka macam kabar hoax yang dikaitkan dengan situasi negara. Orang nomor satu di Polri ini meminta masyarakat tetap tenang. Kurang lebih 48 jam kemudian, Presiden Jokowi pada Minggu (20/11) siang mengunjungi Pondok Indah Mal. Dikawal Paspampres dengan jumlah terbatas,