Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Kamis, 24 November 2016
Kebakaran hebat yang muncul sejak hari Selasa di wilayah utara dan tengah Israel terus meluas karena “dikipasi” terjangan angin kencang. Amerika Serikat (AS) mengirim sebuah supertanker pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan kebakakaran hebat di sejumlah wilayah di Israel.
“Saya menginstruksikan bahwa itu akan dibawa ke sini. Ini akan memakan waktu 24 jam untuk (terbang) dari asalnya, Amerika Serikat. Kami hanya menggunakannya dalam situasi yang ekstrem. Kami tidak menggunakan untuk semuanya, tapi saya lebih suka bahwa kami memiliki terlalu banyak daripada terlalu sedikit,” lanjut Netanyahu, seperti dikutip IB Times.
”Ini perlu dipahami bahwa pesawat pemadam kebakaran yang saat ini sedang digunakan tidak dapat beroperasi semalam. Hanya ada satu pesawat yang memiliki kemampuan ini, dan itu adalah Supertanker,” kata Netanyahu. Pesawat yang dioperasikan oleh Global SuperTanker ini bisa dioperasikan pada malam hari dan bisa mengangkut air hingga 74 ton.
Kobaran api sudah memasuki Haifa, kota terbesar ketiga di Israel, dan mengancam untuk menghancurkan rumah-rumah di Yerusalem dan Tepi Barat. Supertanker Boeing 747 yang dikirim AS dianggap sebagai pesawat pemadam kebakaran terbesar di dunia.
Pesawat pemadam kebakaran AS dikirim untuk menanggapi permintaan resmi dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Supertanker AS dijadwalkan mendarat di Israel hari ini (25/11/2016) untuk mengatasi kebakaran yang terus meluas di negara itu. Sekitar 80 ribu warga Israel telah meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi.
Netanyahu sebut kebakaran hutan di Israel ulah teroris | Solid Gold
Menteri Keamanan Dalam Negeri Gilad Erdan mengungkapkan sejumlah orang yang diduga dalang pembakaran sudah ditangkap. Namun dirinya menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut. "Setiap kebakaran pasti disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan seseorang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim, kebakaran hutan yang melanda bagian tengah dan utara negaranya adalah salah teroris.
Sejauh ini, lebih dari 75.000 orang telah dievakuasi dari kota yang dilanda kebakaran paling parah, Haifa. Seluruh personel Angkatan Pertahanan Israel turut dikerahkan untuk membantu petugas pemadam kebakaran memadamkan api dan membantu proses evakuasi. Dan Netanyahu berjanji akan menghukum siapapun yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.
Dan ini pasti ulah teroris. Kami tentu akan memberikan hukuman berat untuk siapapun yang mencoba membakar seluruh wilayah Israel," kata Netanyahu seperti dilansir dari harian the Independent, Jumat (25/11). "Tidak ada perbedaan antara pembakaran dan hasutan untuk melakukan tindak terorisme," kata Erdan.
Israel kebakaran, warga Arab malah kegirangan | Solid Gold
Banyak pengguna media sosial Arab menyebut bahwa kebakaran tersebut bukan disebabkan oleh sebab alamiah, tetapi memang sengaja dibuat oleh orang-orang Arab untuk merusak wilayah Israel.
Harian Jerusalem Post melaporkan, Jumat (25/11), dengan mengusung hashtag #Israelburns (Israel terbakar), para pengguna media sosial Arab di seluruh dunia menulis status untuk menunjukkan kebahagiaan mereka. Beberapa bahkan mendoakan agar api tak pernah berhenti berkobar.
Pengguna lain turut mengunggah gambar yang menampilkan kobaran api di Israel. "Bebar-benar gambar yang bagus, bukan? Api-api itu sungguh indah," sindir salah satu pengguna. Melalui akun media sosial, mereka justru merayakan hal tersebut dengan suka cita.
"Ini hukuman atas Undang-Undang Muadzin. Ini adalah api di hari penghakiman," kata salah satu pengguna merujuk pada larangan mengumandangkan adzan oleh Israel terhadap umat Islam. Sudah tiga hari Israel dilanda kebakaran. Puluhan ribu penduduk dievakuasi karena api tak kunjung padam. Namun, musibah tersebut tidak mengundang simpati dari orang Arab.
"Bakar semua wilayah yang diduduki Israel," komentar salah satu pengguna. Seorang pengguna media sosial asal Yordania menulis, "Kebakaran ini adalah berkat dan bagian dari perlawanan Palestina terhadap entitas Zionis."