Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Selasa, 18 Oktober 2016
UNESCO menegaskan kembali Masjid Al Aqsa sebagai hak masyarakat Palestina. Sebanyak 24 negara telah memberikan suara untuk mendukung resolusi UNESCO menetapkan Al Aqsa menjadi hak Palestina.
Juru bicara PBB untuk UNESCO yang berkedudukan di Paris mengatakan, dewan eksekutif mengambil keputusan melalui perundingan. Sebuah rancangan resolusi yang berjudul 'Pendudukan Palestina' sudah disetujui komisi UNESCO pekan lalu. Sepanjang tahun ini UNESCO telah dua kali menyetujui resolusi anti-Israel. Beberapa bulan yang lalu, UNESCO juga mengecam agresi Israel. Sebab, Israel telah melakukan tindakan ilegal dengan mengganggu kebebasan beribadah dan akses umat Muslim ke Al Aqsa.
"Mengingatkan Israel bahwa mereka adalah penguasa pendudukan di Yerusalem Timur, meminta mereka untuk menghentikan semua pelanggaran mereka, termasuk penggalian arkeologi di sekitar tempat keagamaan," kata Wakil Duta Besar Palestina untuk UNESCO, Mounir Anastas, sebagaimana dilansir dari Tasmin News Agency, Rabu (19/10). Enam negara itu adalah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Lithuania dan Estonia.
Resolusi UNESCO juga mengecam rezim Tel Aviv yang telah menghambat kebebasan umat Islam dalam beribadah. Sebab, rezim tersebut telah meningkatkan agresi dan melakukan tindakan ilegal terhadap situs suci umat Islam. Rancangan resolusi juga memicu kemarahan Israel karena menangguhkan hubungan dengan UNESCO. Ia menerangkan, 24 negara memberikan suara untuk mendukung resolusi UNESCO, 26 negara tidak ikut pemungutan suara dan enam negara menentang resolusi UNESCO.
UNESCO sahkan resolusi kontroversial soal Yerusalem Timur | PT. Solid Gold Berjangka
Pada April UNESCO mengeluarkan satu resolusi yang mengecam "agresi dan kebijakan ilegal Israel dalam mengekang kebebasan beribadah dan akses bagi umat Muslim ke Masjid Al Aqsa" menurut warta kantor berita AFP.
Teks resolusi, yang menyentuh aspek pengelolaan tempat-tempat suci Palestina di Israel, membuat Israel marah karena merujuk seluruh kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur, tempat suci ketiga umat Islam, hanya dengan nama Muslimnya: Al-Aqsa dan Al-Haram al-Sharif.
Juru bicara United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yang berbasis di Paris, menyatakan resolusi itu pada Selasa (18/10) disahkan tanpa pemungutan suara baru setelah disetujui di tingkat komite pekan lalu. Badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengesahkan resolusi kontroversial mengenai wilayah pendudukan Yerusalem Timur yang menurut Israel mengabaikan ikatan Yahudi dengan tempat suci utama.
Wakil Duta Besar Palestina untuk UNESCO Mounir Anastas mengungkapkan kepada para pewarta bahwa resolusi tersebut "mengingatkan Israel bahwa mereka adalah kekuasaan yang menduduki di Yerusalem timur dan meminta mereka menghentikan semua pelanggaran", termasuk termasuk penggalian arkeologi di sekitar situs itu.
Ini adalah kali kedua dalam tahun ini UNESCO menjadi arena ketegangan antara Israel dan negara-negara Arab. Yahudi mengormati tempat suci itu sebagai Temple Mount yang dulu merupakan tempat First Temple dan Second Temple.
Diwawancarai Media Rusia, Ibu Negara Suriah Akui Tolak Menyelamatkan Diri | PT. Solid Gold Berjangka
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/10/2016), ini merupakan wawancara pertama Asma dengan media internasional sejak Suriah dilanda konflik tahun 2011 lalu, yang menginginkan lengsernya suaminya, Presiden Bashar al-Assad. Asma mulai lebih aktif muncul ke publik sekitar 2 tahun terakhir. Ibu tiga anak ini tampil mendampingi suaminya dalam sejumlah penampilan publik langka. Wawancara lengkap Asma dengan Russia24 akan disiarkan pada Selasa (18/10) waktu Rusia.
Ibu Negara Suriah, Asma al-Assad, meladeni wawancara langka dengan media Rusia, Russia24. Dalam wawancara itu, Asma mengakui dirinya menolak tawaran untuk menyelamatkan diri keluar dari negaranya yang terus dilanda konflik.
"Tidak dibutuhkan kejeniusan untuk tahu apa yang dicari orang-orang ini. Sebenarnya bukan soal kesejahteraan saya maupun anak-anak saya -- itu merupakan upaya disengaja untuk menghancurkan kepercayaan rakyat pada presiden mereka," sebut Asma.
Dia bahkan berfoto selfie dengan para pendukung Assad yang fotonya kemudian diposting ke akun Instagram kepresidenan AS. Dengan korban tewas konflik Suriah mencapai 300 ribu orang, Asma terlihat tersenyum di samping anak-anak dan warga setempat dalam berbagai foto, yang disebut Amerika Serikat sebagai 'PR stunt' keji. PR stunt merupakan sebutan untuk aksi untuk meraup perhatian publik.
Pernikahan Asma dengan Assad diumumkan oleh media nasional Suriah sekitar 6 bulan setelah Assad menjabat Presiden Suriah pada Juli 2000 lalu, usai kematian ayahnya Hafez al-Assad. Asma yang merupakan mantan bankir investasi ini tidak banyak muncul di publik setelah konflik pecah di Suriah.
"Tawaran (kabur dari Suriah) ini juga termasuk jaminan keselamatan dan perlindungan untuk anak-anak saya, dan bahkan keamanan finansial," imbuhnya. "Saya tidak pernah berpikir untuk berada di tempat lain sama sekali. ... Iya, saya ditawari untuk meninggalkan Suriah, atau kabur dari Suriah," ucap wanita berusia 41 tahun ini.