Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Selasa, 22 November 2016
Di sisi lain, harga obligasi AS telah merosot tajam lantaran kenaikan yield, sejak pemilihan AS sedangkan pasar saham telah melonjak. Nmaun, penurunan saham kesehatan membebani pasar. Indeks sektor kesehatan, yang terkena aksi ambil untung setelah kenaikan tajam pasca-pemilihan, turun 1,5% dan memimpin penurnan satu hari terbesar mereka dalam hampir sebulan.
Janji Presiden terpilih Donald Trump pemotongan pajak, membuat investor berspekulasi mengenai pengeluaran lebih tinggi pada infrastruktur dan regulasi yang akan bermanfaat untuk industri tertentu, termasuk perbankan dan kesehatan.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat, dengan indeks Dow Jones menguat hingga menembus level 19.000 dan indeks S&P 500 berada di atas 2.200. Tetapi beberapa pelaku pasar mempertanyakan apakah rally mampu berkelanjutan.
Indeks The S&P 500 membukukan 51 saham tertinggi 52-mingguan baru dan enam posisi terendah baru. Sementara di Nasdaq, tercatat ada 280 saham menyentuh level tertinggi baru dan 18 terendah baru.
Indeks Dow Jones industrial average naik 55,98 poin atau 0,3% ke 19.012,67, indeks S&P 500 naik 3,12 poin atau 0,14% ke 2.201,3 dan Nasdaq Composite menguat 11,27 poin atau 0,21% ke 5.380,13.
Riset Saham Bahana Securities: IHSG Cenderung Menguat Terbatas | PT Solid Gold Berjangka
"Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas, dengan saham-saham yang dapat diperhatikan BBTN, BSDE, PTBA, SMRA, dan WIKA," ujarnya dalam riset, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin diperkirakan sebagai konfirmasi masih berlangsungnya tren positif. Hari ini pun IHSG berpotensi menguat. Wafi mengatakan, pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin cukup menarik, dimana meski terjadi aksi jual investor asing sebesar Rp733,84 miliar, IHSG tetap bisa naik 1,09% ke level 5.204.
"Secara teknikal, indeks rebound dari support sideways dengan bullish engulfing candle disertai volume. Stochastic, RSI, dan MACD flat," tukasnya. Analis Bahana Securities Muhammad Wafi memprediksi laju IHSG hari ini akan berada di jalur positif dengan perkiraan support pada level 5.123 dan resistance 5.210.
Krisis Uang Tunai di India Kian Persulit Masyarakat Miskin | PT Solid Gold Berjangka
Di Delhi, pasien All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) yang merupakan rumah sakit terbesar di kota, memiliki banyak pasien yang menghabiskan waktu perjalanan dari desa-desa untuk pengobatan.
Krisis uang tunai melanda India dalam 10 hari terakhir. Hal ini disebabkan oleh keputusan Perdana Menteri Narendra Modi yang tiba-tiba menarik semua uang kertas 500 rupee (Rp99.000) dan 1.000 rupee (Rp198.000). Seorang buruh harian Ram Kishor mengatakan, dia kehabisan uang pecahan lain 10 rupee dan 100 rupee sehingga tidak bisa membeli obat untuk anaknya yang berusia 11 tahun.
Namun ternyata, di sisi lain dalam waktu yang sama, di beberapa kota, pasien rumah sakit berjuang untuk menukar uang yang dibutuhkan demi membayar pengobatan. Dirinya pun bahkan tidak kebagian uang tunai yang ditukarkan di bank. "Saya mungkin akan kembali ke desa saya besok," katanya.
Melansir CNN, keputusan Perdana Menteri India ini membuat banyak masyarakat mengantre panjang untuk menukarkan uangnya di bank maupun anjungan tunai mandiri (ATM). Sejumlah ATM dan bank India dilaporkan kekurangan uang kertas.