Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Minggu, 13 November 2016
Dengan adanya LPAS ini, diharapkan lembaga jasa keuangan dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat. Dalam waktu 20 hari ditegaskan olehnya keluhan harus segera direspon. Kisarannya tidak sama dengan 6 LAPS, kita akan manfaatkan kepada yang paling besar kasusnya," tuturnya. "Kita ada 6 lembaga alternatif untuk penyelesaian sengketa (LAPS) pada sektor keuangan. Fungsinya untuk mediasi dan hasil dari mediasi ini sifatnya mengikat.
Keenam badan tersebut adalah Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI), Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI), Badan Mediasi Dana Pensiun (BMDP), Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia (LAPSPI), Badan Arbitrase dan Mediasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (BAMPPI), dan Badan Mediasi Pembiayaan, Pengadaian dan Ventura Indonesia (BMPPVI).
Peran LAPS ini nantinya akan dioptimalkan oleh OJK untuk dapat menjawab keluhan masyarakat pada berbagai sektor jasa keuangan. Salah satunya adalah pada sektor perbankan yang masih banyak memperoleh keluhan dari masyakarat. Kalau belum puas juga, bisa pergi ke LAPS," terang Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo di Bogor.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan, masyarakat kini dapat menindaklanjuti laporan sengketa pada sektor jasa keuangan di luar pengadilan. Caranya dapat memanfaatkan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LPAS) yang memiliki enam badan untuk menyelesaikan sengketa "Tahun 2017 akan ada dana untuk mereka lakukan komunikasi di daerah.
Pemda Mulai Dukung Proyek Geothermal Gunung Ciremai | PT. Solid Gold Berjangka
Menurut Yunus, banyak manfaat yang didapat dari terbangunnya PLTP di Gunung Ciremai. Pertama, masyarakat sekitar Gunung Ciremai mendapatkan bagi hasil dari iuran eksplorasi, produksi, dan royalti. Kemudian, dari hasil tersebut bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD).
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Yunus Syaefulhak menjelaskan kendala yang selama ini keluhan pemerintah daerah kurang mendukung proyek pusat selama ini. Maka dengan kapasitas lelang sekira 110 mw, maka nilai investasinya menjadi Rp6 triliun.
"Ketika pemenang lelang sudah ada makan kami akan hantarkan untuk diperkenalkan pada masyarakat," tuturnya. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Gunung Ceremai, Jawa Barat bakal digarap.
Yunus menambahkan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Gunung Ciremai memiliki potensi cukup besar, sekira 165 mega watt (mw). Untuk yang dilelang nanti sekira 110 mw. Sementara itu, nilai investasi yang perlu disiapkan dalam pembangunan PLTP di Gunung Ciremai sekira 1 mw senilai Rp4 juta USD.
"Keuntungan lainnya, nanti kan ada CSR dari pengelola. Ini harus dibicarakan, misalnya bikin air bersih dan irigasi dan harus dibicarakan dengan masyarakat dengan kemampuan. Jadi nanti perlu dilakukan sosialisasi,"tuturnya.
"Lelang akhir November untuk Ciremai. Kita sudah dapat restu Pak Bupati untuk lelang, kalau beberapa LSM (Lembaga Swadaya Masyrakat), kami sudah dapat 20 tandatangan LSM secara tertulis mendukung program lelang Ciremai," ujarnya pada diskusi di Jakarta, Minggu (13/11/2016).
Harga Ekspor Karet Mulai Beranjak Naik ke USD1,6 per Kg | PT. Solid Gold Berjangka
Dikatakan Edy, selain karena memasuki musim penghujan, kenaikan harga karet ini juga dipicu menguatnya nilai tukar mata uang Yen terhadap dolar AS. Penurunan hasil produksi ini karena terjadinya musim penghujan yang merusak getah karet. “Kita ketahui sekarang memasuki musim penghujan dan bukan hanya di Indonesia saja.
Setelah harga karet anjlok sekian lama, harga ekspor karet Standard Indonesian Rubber (SIR) 20 di pasar internasional terus bergerak naik dan sudah mencapai level USD1,6 per kilogram (kg). Strategi ini untuk menyiapkan stok barang di akhir tahun hingga awal tahun yang akan datang.
Seperti biasa, kata Edy, mulai bulan November hingga awal Desember pabrik getah melakukan peningkatan produksi. Bahkan, Gapkindo Sumut optimistis harga karet ini bisa naik hingga tahun 2017 mendatang. harga Bokar sebesar Rp7.000 tersebut diprediksi masih akan terus merangkak naik atau setidaknya bertahan dan tidak mengalami penurunan hingga akhir tahun.
Nilai tukar mata uang ini sangat berpengaruh terhadap harga ekspor karet. Menguatnya harga di pasar internasional otomatis menaikkan harga bahan baku di dalam negeri. “Jadi sekarang harga bahan olah karet (Bokar) di Sumut sudah mencapai sekitar Rp7.000 per kg.
Harga naik sekitar Rp1.000 dari sebelumnya di level Rp6.000-an,” kata Edy. Menurut Edy, Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah mengatakan, kenaikan harga karet ini dipicu oleh turunnya produksi di tiga negara penghasil komoditas tersebut.
Malaysia dan juga Thailand yang merupakan negara penghasil karet juga memasuki musim hujan. Jadi, ini menyebabkan produksi melemah. Namun kondisi seperti ini membuat harga karet mengalami tren kenaikan,” kata Edy di Medan, Minggu (13/11). “Kami memprediksi harga ini masih akan terus bertahan tinggi karena diperkirakan permintaan semakin banyak untuk kebutuhan pabrikan di akhir tahun 2016 dan awal 2017,” kata Edy.