Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Minggu, 06 November 2016
Belasan relawan Presiden Joko Widodo melaporkan musisi Ahmad Dhani ke polisi. Laporan ini merupakan buntut dari ucapan Ahmad Dhani saat demo 4 November lalu.
"Atas desakan beberapa kawan yang banyak sekali dari Projo dan Laskar Rakyat Jokowi (LRJ), karena mereka menyaksikan demo 4 November saat Ahmad Dhani melakukan orasi terbuka," kata Ketua Umum LRJ Riano Oscha di Reskrim Polda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Riano menyebut dalam orasi terbuka itu Dhani telah menghina Presiden Jokowi. Beberapa rekannya sesama relawan dari daerah juga hadir ikut melaporkan Dhani. Kami relawan Pak Jokowi-JK tersinggung sekali oleh public speaking yang buruk sekali," tegas dia. Dalam rekaman video, mereka mendengar banyak kata-kata binatang yang ditujukan kepada orang nomor satu di Indonesia itu.
"Kami bawa bukti rekaman dan audio visualnya sebagai bukti awal untuk melengkapi bukti-buktinya," jelas dia. "Secara terbuka dalam orasinya Ahmad Dhani mengatakan 'an**ng presiden', 'b**i presiden' (menyebut nama binatang-red).
"Kita mengharapkan ada beberapa saksi dari daerah. Dari forda Sumatera Utara, Papua, Kalimantan," sambungnya. Selain rekaman video, Riano juga membawa beberapa saksi yang juga ikut saat demo 4 November. Belasan relawan Presiden Joko Widodo melaporkan musisi Ahmad Dhani ke polisi. Laporan ini merupakan buntut dari ucapan Ahmad Dhani saat demo 4 November lalu.
Pencipta Gundala Putra Petir Meninggal di Usia 69 Tahun | PT. Solid Gold Berjangka Pusat
Hasmi sendiri sudah 10 hari terakhir ada di RS Bethesda guna menjalani operasi penyakit usus, namun dia mengaku tidak tau jenis penyakit apa yang dideritanya. " ujarnya. Jenazah Hasmi rencananya akan disemayamkan dulu selama semalam di rumah duka, pemakaman direncanakan esok di pemakaman seniman Giri Sapto Imogiri.
Dunia seni Yogyakarta dan Indonesia kembali berduka, Harya Suraminara atay Hasmi pencipta tokoh komik Gundala Putra Petir meninggal dunia Minggu (6/11/2016). Akhir-akhir ini kesehatan Hasmi yang tahun ini berusia 69 tahun itu memang sering menurun dan beberapa kali harus dirawat di rumah sakit, sebelumnya dia juga sempat dirawat di rumah sakit akibat diabetes.
"Gula juga pernah, kalau yang ini sudah sejak 10 hari yang lalu katanya ususnya lengket, Mengenai masalah usus Hasmi beberapa waktu yang lalu juga pernah dioperasi karena masalah usus buntu. Hasmi meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Mertua Hasmi, Hadi saat ditemui di rumah duka Karangwaru Tegalrejo Yogyakarta mengatakan dia mendapat kabar sang menantu meninggal dunia sekitar pukul 12.30 WIB di RS Bethesda Yogyakarta. "Istri dan anak-anaknya yang jagain di sana," ujar Hadi.
Polisi Tangkap Tujuh 'Maha Guru' Dimas Kanjeng | PT. Solid Gold Berjangka Pusat
Mereka yang ditangkap ialah Ratim alias Abah Abdurohman, Abdul Karim alias abah Sulaiman Agung Murjang alias Abah Nogososro, Marno alias Abah Kholil, Asep alias Abah Kalijogo, Sadeli alias Etong, dan Sutarno alias Abah Sutarno. Dia menjelaskan, tujuh orang itu berhasil ditangkap berdasarkan keterangan SP Maranata alias Vijay, tersangka komplotan Dimas Kanjeng keturunan India yang ditangkap beberapa hari lalu.
Baru-baru ini, polisi berhasil menangkap tujuh orang komplotannya, yang diduga diberi peran sebagai “maha guru” oleh Dimas Kanjeng, di hadapan para pengikutnya. Vijay yang merekrut tujuh maha guru itu untuk dipamerkan kepada pengikut Padepokan Dimas Kanjeng, agar percaya pada kemampuan Taat Pribadi.
Dia menjelaskan, tujuh orang itu berhasil ditangkap berdasarkan keterangan SP Maranata alias Vijay, tersangka komplotan Dimas Kanjeng keturunan India yang ditangkap beberapa hari lalu.
Tujuh orang maha guru Dimas Kanjeng itu ditangkap Subdit III Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Jawa Timur di daerah Tomang, Jakarta Barat, Sabtu 5 November 2016 kemarin. Kasus dugaan penipuan bermodus penggandaan uang yang dilakukan Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng, satu per satu mulai terungkap.
Solid Gold