Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Kamis, 10 November 2016
Dia datang ke gedung tipikor sendirian dengan memakai kemeja warna abu-abu dipadu celana warna abu-abu. Kabarnya Dahlan diperiksa terkait kasus cetak sawah fiktif di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat 2012-2014. Kalbar 2012-2014 dianggap fiktif karena tidak sesuai dengan proyeksi awal.
Saat itu Upik menjabat sebagai ketua tim kerja Badan Usaha Milik Negara Peduli 2012. Proyek cetak sawah yang bernilai ratusan miliar rupiah itu pengerjaannya dipercayakan pada PT Sang Hyang Seri. Seperti diketahui, dalam kasus cetak sawah tersebut penyidik Bareskrim Mabes Polri sudah menetapkan satu tersangka yakni Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Upik Rosalina Wasrin. Sebab penyidik menyimpulkan proyek cetak sawah di Ketapang,
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, diperiksa penyidik dari Mabes Polri di gedung Tipikor Mapolda Jatim, Kamis (10/11/2016). Selanjutnya Dahlan Iskan meninggalkan kerumunan wartawan dengan masuk ke ruang penyidik untuk menjalani pemeriksaan.
“Ya dijalani aja. Saksi cetak sawah,” terang Dahlan Iskan pada wartawan ketika ditanya terkait apa datang ke gedung Tipikor Polda Jatim. Dahlan Iskan sendiri diperiksa dengan status sebagai saksi. Mantan Dirut PLN tersebut masuk ke gedung tipikor sekitar pukul 13 00 WIB. Penyidik juga menemukan adanya dugaan korupsi dalam proyek tersebut dan akhirnya kasus itu ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.
Komentar Saefullah soal Keberadaan Wali Kota Jakbar di Kampanye Djarot | PT. Solid Gold Berjangka Pusat
Anas sebelumnya mengaku hadir. Namun ia membantah hadir di lokasi untuk mengikuti kampanye Djarot. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengaku belum menerima laporan dari Wali Kota Jakarta Barat, Dia menyebutkan, kehadiran Anas tidak menjadi masalah jika hanya sekadar hadir dan tidak memberi kata sambutan.
"Kalau misalnya ada insiden di sana, mereka lewat dengan Forkopimda, saya pikir tidak salah jika tidak mengajak orang atau teriak teriak pilih sesuatu. Karena memang dia pemimpin wilayah," kata Saefullah kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Saefullah sependapat dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang menyebut keberadaan Anas sebagai pengawas wilayah. Sebab, saat itu ada insiden penolakan sekelompok warga terhadap kehadiran Djarot. Anas Effendi, perihal keberadaanya di lokasi kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, Rabu (9/11/2016) kemarin.
Saefullah telah menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar PNS menjaga netralitas selama masa Pilkada 2017. Namun dia belum dapat memutuskan permasalahan.
"Sekarang kan belum di-BAP (berita acara pemeriksaan). Perintah by Whatsapp dari Pak Plt Gubernur ke saya, minta tolong agar dia (Anas) di-BAP, jadi sanksinya belum tahu," kata Saefullah. "Ya kagak ngerti tugas pokok dan fungsi wali kota. Kalau dia (Djarot) diapa-apain orang, digebukin orang di situ, emang wali kota diam saja?" kata Anas.
Bawaslu Sayangkan Wali Kota Jakarta Barat Ikut Kampanye Djarot | PT. Solid Gold Berjangka Pusat
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik meminta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memberikan sanksi kepada Anas Efendi yang hadir dalam kampanye Djarot. Kami akan buktikan dahulu baru bicara sanksi," ujarnya.
Menurut rencana hari ini Bawaslu DKI akan memanggil Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Panitia Pengawas Lapangan (PPL). Namun, semua itu harus dibuktikan terlebih dahulu. Kami harap Anas segera dipecat, itu jelas pelanggaran," kata Taufik.
"Dalam kampanye, cagub-cawagub tak boleh melibatkan PNS. Sebab, dalam UU Nomor 8/2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota telah diatur mengenai larangan bagi aparatur sipil negara mengikuti kegiatan kampanye. "Aturannya jelas. Kami akan mengirimkan surat ke Bawaslu dan Pak Sumarsono.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti menyayangkan, jika benar Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi ikut mendampingi kampanye Cawagub Djarot Saiful Hidayat saat blusukan ke Kembangan Utara, Jakarta Barat kemarin.