Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Selasa, 08 November 2016
Helikopter-helikopter itu terbang pada ketinggian rendah dan kecepatan lebih rendah ketimbang jet-jet tempur dan pengebom, membuat mereka lebih rentan terhadap serangan musuh dan meningkatkan risiko korban. Sebelum pengerahan mereka ke Mosul, militer Amerika Serikat hanya sesekali mengerahkan Apache dalam operasi untuk memerangi para ekstremis, khususnya di lembah Sungai Tigris pada Juni.
Helikopter-helikopter itu memberikan dampak signifikan di Mosul, ujar Cook. Namun demikian, hanya sedikit helikopter yang dikerahkan dan para pejabat memperkirakan jumlahnya hanya satu digit. Penggunaan mereka merefleksikan peningkatan tingkat risiko yang harus diterima pemerintahan Presiden Barack Obama untuk mengalahkan kelompok ISIS di Irak menurut warta kantor berita AFP.
"Kami mengantisipasi bahwa kegesitan dan keakuratannya akan mendukung gerak maju pasukan Irak dalam pertempuran akan datang yang menurut perkiraan akan sulit," tambah dia. Amerika Serikat (AS) mengerahkan helikopter-helikopter Apache dalam pertempuran untuk merebut kembali kota terbesar kedua di Irak, Mosul, yang sudah dua tahun lebih dikuasai kelompok ISIS menurut Pentagon.
Militer AS, yang mendukung serangan darat pasukan Irak, mengarahkan serangan helikopter tempur ke kendaraan-kendaraan penuh peledak yang digunakan ISIS untuk serangan bom bunuh diri menurut pernyataan juru bicara Pentagon Peter Cook, Senin (7/11).
Warga Mosul: ISIS Sudah Mulai tak Sering Terlihat | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Seorang penduduk Mosul yang lain mengatakan, para pendukung ISIS banyak yang melarikan diri dari Mosul. Termasuk sebuah keluarga yang anak laki-lakinya bergabung dengan ISIS ikut melarikan diri. "Kami bertanya-tanya apa yang terjadi? Kami semua berharap agar pasukan Irak lebih cepat membebaskan Mosul, saat ini mereka lambat sekali," kata seorang warga dengan nada frustasi.
Seorang penduduk Mosul mengatakan, ia melihat 30 jenazah dan 40 orang terluka dibawa ke Rumah Sakit Salam. ISIS menggunakan penduduk sipil sebagai tameng mereka. Saat ini mereka juga berjuang untuk membebaskan Kota Bashiqa sebelum nanti mengarah ke Mosul.n dyah ratna meta novia
Serangan kembar di Kota Raqqa dan Kota Mosul akan mengakhiri kepimimpinan yang dibangun oleh ISIS. Harapan ISIS seperti yang diungkapkan oleh pemimpinnya Abu Bakr al Baghdadi kini tinggal mimpi belaka. Namun bisa saja mereka hanya bersembunyi, bukan pergi dari Mosul oleh karena itu tentara Irak harus berhati-hati.
Sejumlah penduduk Mosul merasa ketakutan saat ini. Mereka merasa perjuangan tentara Irak dan Kurdi yang dibantu tentara sekutu untuk membebaskan mereka dari cengkeraman ISIS di Mosul sangat lama dan lambat. ISIS menempelkan tanda yang berbunyi, "Properti ISIS."
Begitu keluarga pendukung ISIS tersebut melarikan diri, militan ISIS langsung menempelkan tanda kalau rumah kosong yang ditinggalkan penghuninya itu jadi milik ISIS. Menurut tiga orang penduduk Mosul, kehadiran militan ISIS di Mosul sudah mulai tak sering terlihat seperti dulu. Pasukan Irak telah membebaskan dan mengamankan kota-kota di sekitar Mosul termasuk Kota Hammam al Alil.
ISIS Manfaatkan Warga Mosul sebagai Tameng Hidup | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Pasukan Iraq meluncurkan sebuah operasi untuk memotong jalur suplai ISIS bagian barat Mosul, menurut pernyataan yang keluar pada Sabtu oleh Hashd al Shabi, juga dikenal sebagai Popular Mobilization Units (PMUs).
Semenjak 17 Oktober, ISIS membawa puluhan ribu pria, wanita, dan anak-anak dari pinggiran Mosul ke dalam kota.Grup teroris itu melakukan pembunuhan massa untuk menghukum semua yang menentang perintah. “ISIS mengeksekusi 42 penduduk sipil di Hammam al-Alil, Mosul bagian selatan
ISIS telah mengeksekusi 232 orang di dekat Mosul dan menggunakan berpuluh-puluh ribu orang sebagai perisai manusia untuk melawan pasukan Iraq yang maju. Laporan terakhir menyebutkan sebanyak 24 mantan pasukan pengamanan terbunuh. PMUs berjuang bersama dengan militer Iraq, dan Kurdish Peshmerga mencoba untuk mengambil kembali Mosul dari ISIS.
Shamsadani mengungkapkan bahwa United Nations mengkhawatirkan grup teroris itu bermaksud menggunakan mereka sebagai perisai manusia untuk melawan pasukan Iraq di Mosul. . Juga pada Rabu ISIS mengeksekusi 190 mantan pasukan pengamanan Iraq karena menolak bergabung dengan mereka, di pangkalan Al-Ghazlani dekat Mosul,” terang Ravina Shamdasani.
Solid Gold Berjangka