Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Kamis, 20 Oktober 2016
"Transmisi kebijakan moneter, seperti dijelaskan, bahwa transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga terus berjalan," tukas dia. Namun ternyata, pelonggaran yang dilakukan BI ini tidak direspon cepat oleh industri perbankan. Meski BI sudah melonggarkan kebijakannya, suku bunga kredit baru turun sekira 60 bps atau 0,6%. Sementara suku bunga deposito baru turun 108 bps atau 1,08 persen.
"Suku bunga deposit year to date (ytd) sudah turun 108 bps, bulan lalu 100 bps. Suku bunga kredit dari 57 bps ytd bulan lalu, skrg 60 bps," papar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Gedung BI, Kamis (20/10/2016).
Bank Indonesia (BI) kembali melonggarkan kebijakannya dengan menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 bps dari 5% menjadi 4,75%. Bahkan BI sudah menurunkan BI Rate sebesar 100 bps dan Giro Wajib Minimum sebesar 150 bps.
Meski begitu, Juda meyakini transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga terus berjalan. Namun dia mengakui, pertumbuhan kredit memang belum terlalu kuat.
BI: Pertumbuhan Kredit Belum Optimal | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyatakan, transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlangsung. Hal ini tecermin dari berlanjutnya penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit.
“Namun demikian, transmisi melalui jalur kredit belum optimal, terlihat dari pertumbuhan kredit yang masih terbatas sejalan dengan permintaan yang masih lemah, termasuk permintaan investasi korporasi yang belum kuat,” ujar Tirta dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/10/2016).
“Bank Indonesia meyakini pelonggaran kembali kebijakan moneter dan pelonggaran kebijakan makroprudensial yang telah dilakukan dapat mendorong peningkatan pertumbuhan kredit guna menopang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ke depan,” ujar Tirta.
Namun, pembiayaan melalui pasar modal mengalami peningkatan. Per Agustus 2016, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 23 persen. Adapun rasio likuiditas berada pada level 21,1 persen. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) hingga Agustus 2016 tercatat sebesar 3,2 persen secara gross dan 1,5 persen nett.
Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada Agustus 2016 tercatat sebesar 5,6 persen (yoy), turun dibandingkan bulan sebelumnya. Bank sentral mencatat, pertumbuhan kredit per Agustus 2016 tercatat sebesar 6,8 persen secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 7,7 persen (yoy).
Keputusan pelonggaran kebijakan moneter ini dilakukan untuk menggenjot permintaan kredit yang masih lemah. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin dari 5 persen menjadi 4,75 persen.
Wall Street Melemah Terimbas Lesunya Sektor Telekomunikasi | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Sektor telekonunikasi turun 2%, penurunan persentase terbesar dalam lima pekan, dengan sahan Verizon kehilangan 2,5%. Perusahaan menambahkan lebih sedikit dari pelanggan nirkabel yang diharapkan pada kuartal ketiga dan pendapatan jatuh jauh dari harapan. "Faktanya ada banyak perasaan positif, setidaknya dalam jangka pendek, karena musim laba akan sangat baik, keuangan khususnya," kata JJ Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade di Chicago.
Indeks S & P 500 telah berjuang di sesi terakhir untuk mendaki di atas level resistance teknis di rata-rata 100 hari, yang saat ini berdiri di level 2.142,60. Sekror Kesehatan naik 0,5% adalah sektor tunggal utama di wilayah positif, dipimpin naiknya saham Danaher (DHR.N) 3,9% setelah hasil kuartalan. Meskipun keuntungan besar dalam saham AmEx dan sektor keuangan ditutup turun sedikit 0,02% sebagai sektor properti dan asuransi kecelakaan sahm TRV.N turun 6,1% setelah melaporkan penurunan tajam pada laba.
Sektor ini juga ditekan di akhir sesi setelah AT & T memperpanjang kerugian sebelumnya setelah laporan perusahaan telah membahas gagasan merger dengan Time Warner (TWX.N) selama pertemuan baru-baru ini. Saham AT & T saham (T.N) berakhir turun 1,9% sementara Time Warner naik 4,7%. Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup melemah karena investor mencerna putaran terbaru dari pendapatan emiten. Di mana terjadi penurunan tajam pada sektor telekomunikasi dan diimbangi oleh kenaikan sektor kesehatan.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/10/2016), Indeks Dow Jones industrial average turun 40,27 poin atau 0,22% ke level 18.162,35, Indeks S & P 500 melemah 2,95 poin atau 0,14% ke level 2.141,34 dan Nasdaq Composite turun 4,58 poin atau 0,09% ke level 5.241,83.
Tapi lonjakan saham American Express (AXP.N) sebesar 10,3% membantu mengimbangi penurunan setelah penerbit kartu kredit mencatat hasil kuartalan yang kuat dan mendorong perkiraan 2016. Keuntungan memberi saham hari terbaik dalam lebih dari tujuh tahun. Saham Microsoft Corp (MSFT.O) melonjak 5,9% setelah raksasa software mengumumkan hasil kuartalan, sementara saham Advanced Micro Devices (AMD.O) turun 4,6%.